Sabtu, 25 Agustus 2012

Kepemimpinan bukanlah segala - galanya, tapi segala - galanya berawal dari kepemimpinan


Di malam hari ketika selesai melaksanakan sholat tarawih di masjid sekitar asrama sekitar pukul 20.35 WIB agenda penting asrama pun tiba dengan pembukaan salam dari mas aqil sebagai moderator yang akan mengarahkan diskusi, diskusi kali ini tentunya tidak akan asing tentunya bagi para aktivis – aktivis pergerakan salah satu pembicara yang tidak asing bagi aktivis pergerakan tersebut adalah bang Qadaruddin Fajri Adi sebagai narasumber dalam diskusi sharing alumni yang mengawali kegiatan PPSDMS regional 3 Yogyakarta.
Seperti biasa ketika saya melihat bang Qadar yang merupakan panggilan akrab beliau, yang sangat kental mengeluarkan intelektualitas yang sangat memukau melalui ucapan beliau yang gaya bahasa bahasanya begitu berat jika didengar oleh telinga. Beliau merupakan punggawa Badan Eksekutif Mahasiswa baik lingkup fakultas sampai Universitas nama beliau pun juga dikenal di penjuru Indonesia ini.
Diawal beliau menceritakan pengalaman beliau selama di Asrama PPSDMS ini yang sangat menyentuh hingga kini. Selain pengalaman yang beliau paparkan kepada para peserta PPSDMS angkatan 6 Regional 3 Yogyakarta ini beliau juga memberikan materi yang terkait dengan proses pembinaan di PPSDMS ini. PPSDMS merupakan ikhtiar untuk memunculkan kepemimpinan dan menjadikan islam sebagai salah satu pemahaman yang universal yang akan diterima oleh semua umat sebagai output dari proses pembinaan selama di PPSDMS ini yaitu nilai – nilai islam secara menyeluruh.
Beliau datang jauh dari Muna yang merupakan salah satu pulau yang ada di Sulawesi yang jaraknya sekitar 2000 km dari kota Yogyakarta. Dari sisi budaya sendiri beliau yang merupakan orang timur memiliki spirit dendam terhadap orang – orang barat terutama orang jawa. Dalam artian dendam ini adalah dendam positif contoh nya ketika orang timur yang sulit untuk mencukupi kebutuhan terhadap Bahan Bakar Minyak. Motivasi ini juga diperkuat dengan adanya cita – cita pak Musholli yang merupakan salah satu pendiri PPSDMS yang memiliki cita – cita ingin membuat Univeritas di Timu seperti halnya UGM, UI, ITB.
Selain motivasi dan beberapa pemaparan mengapa beliau sangat ingin kuliah di Kota Yogyakarta ada beberapa alas an lain yang membuat beliau pindah ke Yogyakarta
1. Beliau memiliki prinsip “Tidak ada yang tidak mungkin kecuali menahan kepala sendiri”.
2. Doktrin dari paman sendiri yang mengatakan bahwa Yogyakarta adalah tempat kuliah terbaik di Indonesia.
Selain menceritakan pengalaman, alasan mengapa kuliah di Yogyakarta, kepada kami sebagai angkatan VI sendiri beliau memberikan konsepsi sebab akibat sebagai seorang pemimpin yang digambarkan dengan diagram sebagai berikut.



Dari diagram ini merupakan interpretasi beliau sendiri terhadap sifat yang dimiliki oleh seorang pemimpin di Masyarakat. Pertama pemimpin harus memiliki aksi yang nyata di masyarakarat hal ini identik dengan adanya kompetensi di bidang organisasi. Kedua, yaitu Kontribusi yang identik dengan pewarisan kepemimpinan. Dan yang ketiga adalah Ilmu dan pengalaman yang identik dengan capaian kompentensi akademik. Yang semua itu tentunya dilandasi dengan keimanan terhadap Allah sebagai pencipta Alam Semesta. Konsepsi tersebu merupakan landasan beliau untuk menjadi seorang pemimpin. Begitulah beberapa hal yang disampaikan beliau setelah materi pun banyak diskusi yang terlaksana hingga waktu menunjukan pukul 23.10 WIB diskusi pun berakhir dengan foto bersama dengan bang Qodar.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More