Foto Masa Kecil

Ketika Manusia sudah beranjak dewasa tentunya dia akan selalu mengingat masa kecilnya

Membaca adalah pengisi kekosongan hari - hari ku didunia ini

PANTAI

Tempat ku melepaskan kepenatan dikehidupan sehari - hariku

Teman - Teman ku

Mereka adalah inspirasi dan kekuatan bagi diriku

Rabu, 29 Agustus 2012

Menyikapi Dunia Pasca Kampus



Sengaja tulisan ini saya posting untuk mensharekan pengalaman saya di asrama PPSDMS. Sebelum pukul 20.30 ketika teman – teman sudah berkumpul di ruang aula utama sang pembicara yaitu mas shofwan pun tiba dan langsung menyalami kami denga jabatan tangan dan beliau langsung mengambil posisi paling belakang berbaur dengan kami di asrama. Beliau yang biasa akrab dipanggil Shofwan merupakan salah satu alumni PPSDMS yang kini sedang melanjutkan masternya. Dalam diskusinya kali ini beliau menceritakan berbagai pola kehidupan ketika masa kecil sampai masa kuliah. Sekedar cerita dimasa kuliah beliau dahulu pernah masuk Universitas Gadjah Mada akan tetapi dengan ada alasan untuk tinggal diluar daerah beliau pun pindah ke Universitas Gadjah Mada.

Beliau sendiri mengatakan keluarganya sangat demokratis. Dimana bang shofwan sendiri dibiarkan untuk selalu memaknai apa yang dilakukan dibandingkan melakukan sesuatu tanpa pemaknaan yang berujung pada kesia-siaan. Memang cukup unik jika dibandingkan dengan keluarga lainnya khususnya dalam kegiatan setiap anak yang dilakukan. Dan menurut saya beliau orang yang cukup radikal contohnya saja ketika memasuki ranah kampus, beliau sendiri menjadi orang yang beda dan berfikir besar, beliau menolak tindakan kritis dan menolak segala tindakan kekerasan mental dan fisik dalam ospek.

Berbicara masalah pasca kampus beliau sendiri mengatakan bahwa dirinya belum memasuki dunia pasca kampus karena beliau saat ini masih kuliah. Beliau mengatakan bahwa dunia pasca kampus tentunya merupakan salah satu visi besar yang dimiliki oleh mahasiswa yang menghantarkan pada perubahan kehidupan, berbagai macam ruang lingkup yang dapat dilakukan ketika pasca kampus salah satu yang paling menarik menurut saya yaitu kuliah di Jepang, Kuliah diluar negeri tentunya bukan hanya kemampuan kompetensi yang tinggi dalam bidang akademik saja akan tetapi kemampuan jaringan akses yang tinggi juga dapat menjadi salah satu faktor utama. Dan pasca kampu tentunya tidak lepas dari yang namanya intelektualitas. Kalau ingin menjadi seorang intelektual yang cerdas maka harus berani menggerakan. “Seorang Pekerja keras dapat mengalahkan seorang jenius”. Maka salah satu poin penting yang didapatkan dari hasil diskusi pasca kampus ini yaitu persiapkanlah diri sebaik mungkin untuk melakukan perubahan terhadap Negara kita Indonesia.

Sabtu, 25 Agustus 2012

Kepemimpinan bukanlah segala - galanya, tapi segala - galanya berawal dari kepemimpinan


Di malam hari ketika selesai melaksanakan sholat tarawih di masjid sekitar asrama sekitar pukul 20.35 WIB agenda penting asrama pun tiba dengan pembukaan salam dari mas aqil sebagai moderator yang akan mengarahkan diskusi, diskusi kali ini tentunya tidak akan asing tentunya bagi para aktivis – aktivis pergerakan salah satu pembicara yang tidak asing bagi aktivis pergerakan tersebut adalah bang Qadaruddin Fajri Adi sebagai narasumber dalam diskusi sharing alumni yang mengawali kegiatan PPSDMS regional 3 Yogyakarta.
Seperti biasa ketika saya melihat bang Qadar yang merupakan panggilan akrab beliau, yang sangat kental mengeluarkan intelektualitas yang sangat memukau melalui ucapan beliau yang gaya bahasa bahasanya begitu berat jika didengar oleh telinga. Beliau merupakan punggawa Badan Eksekutif Mahasiswa baik lingkup fakultas sampai Universitas nama beliau pun juga dikenal di penjuru Indonesia ini.
Diawal beliau menceritakan pengalaman beliau selama di Asrama PPSDMS ini yang sangat menyentuh hingga kini. Selain pengalaman yang beliau paparkan kepada para peserta PPSDMS angkatan 6 Regional 3 Yogyakarta ini beliau juga memberikan materi yang terkait dengan proses pembinaan di PPSDMS ini. PPSDMS merupakan ikhtiar untuk memunculkan kepemimpinan dan menjadikan islam sebagai salah satu pemahaman yang universal yang akan diterima oleh semua umat sebagai output dari proses pembinaan selama di PPSDMS ini yaitu nilai – nilai islam secara menyeluruh.
Beliau datang jauh dari Muna yang merupakan salah satu pulau yang ada di Sulawesi yang jaraknya sekitar 2000 km dari kota Yogyakarta. Dari sisi budaya sendiri beliau yang merupakan orang timur memiliki spirit dendam terhadap orang – orang barat terutama orang jawa. Dalam artian dendam ini adalah dendam positif contoh nya ketika orang timur yang sulit untuk mencukupi kebutuhan terhadap Bahan Bakar Minyak. Motivasi ini juga diperkuat dengan adanya cita – cita pak Musholli yang merupakan salah satu pendiri PPSDMS yang memiliki cita – cita ingin membuat Univeritas di Timu seperti halnya UGM, UI, ITB.
Selain motivasi dan beberapa pemaparan mengapa beliau sangat ingin kuliah di Kota Yogyakarta ada beberapa alas an lain yang membuat beliau pindah ke Yogyakarta
1. Beliau memiliki prinsip “Tidak ada yang tidak mungkin kecuali menahan kepala sendiri”.
2. Doktrin dari paman sendiri yang mengatakan bahwa Yogyakarta adalah tempat kuliah terbaik di Indonesia.
Selain menceritakan pengalaman, alasan mengapa kuliah di Yogyakarta, kepada kami sebagai angkatan VI sendiri beliau memberikan konsepsi sebab akibat sebagai seorang pemimpin yang digambarkan dengan diagram sebagai berikut.



Dari diagram ini merupakan interpretasi beliau sendiri terhadap sifat yang dimiliki oleh seorang pemimpin di Masyarakat. Pertama pemimpin harus memiliki aksi yang nyata di masyarakarat hal ini identik dengan adanya kompetensi di bidang organisasi. Kedua, yaitu Kontribusi yang identik dengan pewarisan kepemimpinan. Dan yang ketiga adalah Ilmu dan pengalaman yang identik dengan capaian kompentensi akademik. Yang semua itu tentunya dilandasi dengan keimanan terhadap Allah sebagai pencipta Alam Semesta. Konsepsi tersebu merupakan landasan beliau untuk menjadi seorang pemimpin. Begitulah beberapa hal yang disampaikan beliau setelah materi pun banyak diskusi yang terlaksana hingga waktu menunjukan pukul 23.10 WIB diskusi pun berakhir dengan foto bersama dengan bang Qodar.

Libur lebaran


Tanggal 12 Agustus 2012 pun tiba saat nya mulai berangkat dan bergegas untuk kembali ke pangkuan kedua orang tua, tiket pun sudah tangan sejak aku beli semenjak satu minggu yang lalu pasca kerja praktek di Probolinggo. Bergegas aku menuju stasiun karena kereta berangkat pukul 07.30 dan waktu sudah menunjukkan pukul 06.30 bersama teman se-asrama kami pun bergegas menuju stasiun tugu, setelah sampai di stasiun aku pun langsung masuk menuju kereta karena kereta sudah tiba. Akan tetapi satu hal yang membuat ku agak mengganjal teman – teman ku yang satu asrama belum juga tiba dikereta yang kita naiki, padahal satu minggu yang lalu aku membeli tiket dengan kereta yang sama dengan tiga teman asramaku yang lain yaitu Aryo, Farhan, dan Luthfi. Tentu saja aku tersentak kaget dan panic saat itu ternyata 2 orang temanku salah stasiun (untung yang satu masih dijalan). Aryo dan Luthfi malah menunggu di stasiun lempunyangan padahal kereta bogowonto (kereta yang ku naiki sekarang) biasanya memang start di stasiun tugu. Aryo dan Luthfi pun setelah kuhubungi mereka bergegas menuju stasiun tugu dan Farhan yang masih dijalan pun juga turut dihubungi pada saat itu akan tetapi satu permasalahan lagi yang cukup krusial waktu tinggal 5 menit lagi kereta berangkat ya sedikit harap – harap cemas pun datang dan akhirnya mereka bertiga pun tiba dengan rasa panic yang luar biasa betapa tidak heran 5 menit mereka harus sampai menuju stasiun tugu dari stasiun lempunyangan yang jaraknya cukup jauh ya terpenting sudah sampai dan selamat lah dan akhirnya kereta pun berangkat menuju Jakarta. Setalah perjalanan kurang lebih jam kereta pun sampai ditempat ku berhenti yaitu stasiun bekasi dan aku pun menuju tempat tinggal orang tua kini setelah tiba aku langsung disambut dengan peluk hangat ibuku yang sudah kangen karena sekitar 6 bulan aku belum singgah kesana dan rasa lelah pun muncul dan akhir aku pun tertidur pulas setelah sholat sampai maghrib tiba. Malam hari ini nya akupun bergegas menuju masjid untuk melaksanakan ibadah tarawih bersama dan selesai ibadah aku langsung menuju kerumah kembali.

Selama liburan tidak banyak intensitas kegiatan yang kulakukan seperti halnya dikampus. Memang momen liburan ke bekasi biasa ku jadikan sebagai momen untuk rehat yang ku lakukan adalah tidur, baca buku, tilawah, dan tidur lagi …hahahah #cukup ga produktif…….akan tetapi yang berbeda dari liburan ramadhan kali ini adalah I’tikaf ditermpat yang luar biasa menurutku tahun lalu ak melaksanakan I’tikaf di masjid dekat dengan rumahku dan itu pun hanya dilaksanakan sekali saja. Referensi tempatnya aku dapatkan dari salah seorang supervisor, beliau kebetulan memang asli dari Bekasi yang memberikan saran salah satu masjid tempat pelaksanaan I’tikaf yang bagus yaitu masjid Al – Azhar Jaka Permai hingga malam H-1 aku pun cukup ketagihan untuk I’tikaf ditempat ini karena ada kajian dan konsumsi gratis yang menemani ku selama I’tikaf. Dan dalam resume kali ini aku hanya menceritakan pengalaman menarik ku saja. Ya abis kegiatanku kan gitu – gitu aj ^____^.

Tanggal 14 Agustus 2012 seperti biasa hari yak u lalui sepanjang hari gitu – gitu aj selama liburan akan tetapi kali ini liburan ku diisi dengan buka bersama dengan teman – teman ku di SMA dulu yang pernah berjuang di salah satu SMA favorit ditempat kami. Teman – teman ku kini melihat perbedaan dari ku , subhanallah Ridho tambah alim ya….hahaha #ya namanya juga sudah kepincut ideologi kampus. Yang sangat menarik dan buka bersama kali ini adalah aku dan teman – temanku bertemu dengan artis yang kami anggap sangat lucu dengan aksi dan lawakannya di Televisi saat ini yaitu Parto (begitulah kami menyebut namanya). Orang nya sih memiliki seperti preman makanya kami pun agak segan akan tetapi aku menjadi orang pertama di antara teman – temanku yang menyalami beliau yang lain abis nya malu – malu dan akhirnya kami pun berfoto bersama yang lebih lucu kami berfoto bersama – sama (ya sekitar 6 orang dari kami ) tapi yang kena foto malah tiga orang termasuk aku dan pengambilan foto Cuma diambil satu kali..hahahah

Foto with Parto, padahal ada 6 orang lho………..

Dan malamnya ketika selesai buka bersama aku pun langsung bergegas menuju masjid Al –Azhar untuk I’tikaf…….

Itulah beberapa pengalaman libur ramadhan selama dirumah ya sebenarnya memang ramadhan memang ku jadikan momen beristirahat akan tetapi tetap produktif lah…………


Selasa, 21 Agustus 2012

Momen THR Di hari Idul Fitri


Idul Fitri atau orang - orang biasa nyebutnya hari lebaran tentunya merupakan hari dimana bulan ramadhan meninggalkan kita di tahun tersebut, momen ini tentunya dimanfaatkan seluruh umat muslim didunia. Mayoritas banyak masyarakat yang merakayakannya secara suka cita dimulai dari bersilaturahim sampai memasang - masang petasan yang kini masih dilakukan

Akan tetapi ada satu momen yang kurang pas jika tidak dilaksanakan dihari raya ini yaitu THR. THR merupakan kepanjangan dari Tunjangan Hari raya (hahah kaya tulisan dari buku sumber).
THR biasa diberikan oleh karyawan yang bekerja disuatu perusahaan karena adanya momen hari raya Idul Fitri momen ini menjadi bagian penting agenda atasan perusahaan atas bawahan - bawahannya. Mungkin ini juga merupakan salah satu berkah di bulan Ramadhan tentunya.

THR tidak hanya dinikmati orang dewasa yang bekerja di suatu perusahaan melainkan anak kecil. bayangkan saja pendapatan yang dihasilkan dari THR tersebut bisa mencapai jutaan rupiah........


Gimana ya cara ngedapatin segitu banyaknya????
Entah bagaimana tradisi ini berlanjut sampai saat ini banyak anak - anak kecil yang datang kerumah - rumah pas lebaran kalau ga nerima angpao yaaa ga gimana gitu, saya pun ketika masih belasan tahun sering diberikan angpao oleh sanak famili saya baik dikampung maupun di jakarta dan sekarang pun saya juga masih menerima yang namanya angpao itu.hehehe
ya itulah berkah dari ramadhan saya pun ga menduga ternyata anak yang sedewasa saya ini masih saja menerima angpao tapi gapapa deh saya bersyukur, lumayan buat ongkos kuliah.hehehe


Regards Ridho Andika Putra


Pendidikan Berkarakter Untuk mewujudkan kedaulatan pangan berbasis teknologi pertanian untuk menjunjung tinggi nilai kearifan lokal



Postingan ini mungkin postingan perdana dari blog yang sudah saya buat untuk kali ini saya memposting tentang opini saya selama kurang lebih kuliah 2 tahun di Fakultas Teknologi Pertanian saya merasa sangat sedih sekali kalau seorang mahasiswa ditanyakan ….

A: Mas dari fakultas mana mas?

B : Dari Fakultas Teknologi Pertanian

A : Ohhh Pertanian …

B : Bukan, tapi Teknologi Pertanian

A: Yo sama Saja, toh sama – sama kerja disawah

Dari dialog percakapan tadi memang kalau dilihat secara pandang dari dialog yang dilakukan mungkin adalah perbedaan jurusan akan tetapi jika melihat jauh kedepan Jurusan Pertanian dan Teknologi Pertanian tidak jauh berbeda mengurusi satu yaitu kebutuhan pangan untuk masyarakat terutama masyarakat Indonesia

Indonesia merupakan negara kesatuan yang terdiri dari jajaran ribuan pulau yang memiliki masyarakat plural dimana memiliki bermacam – macam budaya, suku bangsa dan agama. Banyaknya keberagaman tersebut memunculkan potensi, peranan dan energi yang dapat dikembangkan untuk pembangunan bangsa.


Semakin bertambahnya umur Negara kita semakin banyak tantangan global yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Dengan semakin banyaknya tantangan global yang dihadapi Indonesia sebagai Negara yang memiliki penduduk terbanyak ke 3 di Asia. Paradigma yang muncul dalam penduduk Indonesia yang kini terjadi yaitu mayoritas hidup hanya untuk mencukupi kebutuhan hidup sendiri dan sudah tidak memiliki semangat yang besar terhadap pembangunan Negara Indonesia sendiri, yang ada hanya Indonesia dijadikan objek yang menguntungkan oleh Negara lain. Sudah banyak aspek internalitas yang dimiliki Indonesia kini sudah dimanfaatkan oleh Negara – Negara yang mempunyai otoritas besar yang disebut sebagai Negara maju. Salah satu aspek internalitas yang dimaksud adalah Pangan.

Pangan merupakan komponen vital yang dimiliki oleh Negara Indonesia. kehidupan manusia tidak lepas dari material yang berhubungan dengan pangan. Sudah banyak harta Indonesia yang berupa jenis berbagai macam pangan yang diambil dan dimanfaatkan Negara lain sebagai peningkatan eksistensi mereka terhadap kehidupan dunia. Misalkan makanan tempe, merupakan problematika yang pelik ketika membahas tempe apakah makanan dari Indonesia ataukah dari Malaysia. Maka dari itu Indonesia butuh personal – personal cerdas, inovatif dan kontribusi untuk menjadi problem solver menyelesaikan permasalahan tersebut. Personal yang dimaksud adalah Mahasiswa.

Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa dalam mewujudkan cita – cita bangsa, pemikiran kritis inovatif produktif dari mahasiswa sangat dibutuhkan diera global saat ini. Konsekuensi logisnya adalah mahasiswa memiliki suatu ruang dan juga tantangan untuk meningkatkan peranan mereka dalam perkembangan bangsa.

Pendidikan karakter untuk perkembangan bangsa memang perlu diterapkan sejak manusia itu lahir kebumi, akan tetapi peran kontribusi besar akan didapatkan peran mahasiswa ketika mereka lulus dari instansi pendidikan yang mereka jenjangi ketika menjadi seorang mahasiswa.

Mahasiswa merupakan salah satu objek yang kongkret sebagai pengembangan pendidikan karakter seorang mahasiswa memiliki persiapan yang besar untuk berkontribusi besar untuk perkembangan Indonesia. Dengan Sumber daya baik alam maupun manusia dapat digunakan sebagai ladang untuk peningkatan kapabilitas mahasiswa – mahasiswa mendalami bidang panganisasi dan Masyarakat Indonesia sebagai wadah dari implementasi dari semua yang telah dipelajari dalam suatu sistem perkuliahan dan dituntut untuk berkontribusi dan menyelesaikan secara kongkret terhadap masyarakat. Maka jika dijadikan satu tujuan kongkret untuk komunitas dan juga personalisasi seorang mahasiswa menjadi manusia berkarakter untuk mewujudkan kedaulatan pangan yang berbasis teknologi pertanian untuk menjunjung tinggi nilai kearifan lokal yang ada di Indonesia

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More